vuchoba.org – Merasa tidak berguna Kehilangan arah atau kebingungan tentang tujuan kehidupan.
Hal-hal di atas pasti pernah atau sedang kamu alami. Bukan hal yang aneh jika pikiran seperti itu semakin sering muncul di kepala Anda. Pencarian jati diri tidak pernah mulus, selalu memilih jalan yang terjal dan berliku agar kita mengerti betapa pentingnya sebuah proses dalam kehidupan.
Momen Masa kritis ini biasanya terjadi ketika seseorang berusia 20-an. Babak baru yang menyadarkan kita bahwa kita bukan lagi anak sekolah kemarin sore yang masih asyik bermain layang-layang di lapangan sepulang sekolah, tanpa mengkhawatirkan bagaimana kehidupan esok hari.
Usia 20-an sepertinya menjadi gerbang awal bagi orang-orang dalam menentukan bagaimana arah kehidupan yang ingin mereka jalani. Jadi wajar saja jika jalannya tidak selalu mulus, karena ini pertama kalinya kita hidup dengan keputusan mandiri, yang lebih fleksibel untuk menentukan setiap langkah.
Trial and error masih sering terjadi, dan wajar juga jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Tidak ada di dunia ini yang terjadi secara tiba-tiba tanpa pengolahan, bahkan mie instan yang dikatakan ‘instan’ pun tetap harus diproses terlebih dahulu sebelum disajikan, bukan?
Fase ini lebih sulit lagi jika kita melihat bagaimana proses kehidupan orang lain, sepertinya jalan yang mereka tempuh sangat mulus, seperti yang mereka katakan hampir mencapai garis finis kesuksesan. Hampir semua orang mengalami hal ini, rumput tetangga selalu terlihat lebih indah.
Jika Anda terus melihat betapa suksesnya orang lain dan berusaha mengejar ketertinggalan mereka, Anda memilih jalan yang salah. Ritme hidup setiap orang berbeda-beda, jadi apa yang dilakukan orang lain belum tentu berhasil jika Anda melakukannya.
Sejalan dengan itu, tentunya Anda juga merasa hidup Anda tidak lebih beruntung dari teman sebaya lainnya. Tidak masalah, ada ribuan orang di luar sana yang memiliki masalah yang sama, Anda tidak sendirian.
Tetapi mungkin saja situasinya berubah menjadi lebih buruk ketika Anda berada dalam kondisi terburuk Anda. Entah itu sebab konflik keluarga hingga harus mengorbankan impian, kondisi ekonomi yang mengharuskan kamu merelakan segala keinginan untuk membantu keluarga, lingkungan yang tidak sehat yang membuat Anda menderita, atau faktor lain yang Anda rasakan.
Bohong jika kita semua tidak tersiksa dalam fase seperti ini. Bohong untuk mengatakan bahwa kita tidak pernah menangis tentang kekejaman hidup, adalah bohong untuk mengatakan bahwa kita baik-baik saja.
Tidak perlu ditutup-tutupi, jika sudah kenyang dan bosan, tuang saja. Anda adalah manusia biasa, bukan superhero dengan seribu kekuatan super. Dalam kehidupan nyata, suka atau tidak, semuanya tentu harus dihadapi.
Apakah Anda melompat, berlari sejauh mungkin, Anda pasti akan menghadapi situasi yang sama. Maka hadapilah dengan segala kemampuanmu, jika hasilnya buruk, jadikan itu sebagai proses pembelajaran dalam hidup, jika hasilnya baik harus disyukuri. Ketika Anda mencapai titik stabil dalam versi hidup Anda, Anda pasti akan tersenyum dan bangga pada diri sendiri karena kuat dan gigih dalam menghadapi kerasnya dunia.
Mengatakan itu lebih mudah daripada melakukannya. Namun perlu diingat, temukan dan atur ritme hidup Anda sendiri, jadikan itu sebagai patokan untuk mencapai hidup Anda sendiri. Jadikan kesuksesan seseorang sebagai salah satu motivasimu, bukan untuk bersaing siapa yang mencapai titik kesuksesan paling keren dulu. Anda memiliki hak dan hak untuk memperjuangkan hidup Anda menjadi lebih baik. Ciptakan kesuksesan versi Anda sendiri!
Baca Juga : 5 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh !